Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Manusia memiliki keterbatasan dalam
ilmu pengetahuan, maka dari itu Allah memberikan kesempatan kepada manusia
untuk memilih. Manusia
memiliki dua sisi jiwa yaitu TAQWA dan FUJUR. Yang memungkinkan manusia menjadi
baik dan buruk adalah dalah pilihannya sendiri. FUJUR
adalah perbuatan buruk dan prilaku yang
bertentangan dengan syariat. Kebalikan fujur adalah TAQWA, yaitu kebenaran dan
segala tatanan yang disyariatkan Allah. Allah berfirman:
“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya.” (Q.S Asy-Syams : 8)
Ketika manusia memilih jalan taqwa untuk
jiwanya, maka ia akan menggunakan akalnya di jalan yang lurus. Ia akan dengan
senang hati menyelami makna-makna penciptaan alam, langit dan bumi, pergantian
siang dan malam, serta bukti lain dari keagungan Tuhan, agar ia benar-benar
termasuk ulul albab atau orang-orang yang berakal. Inilah yang terkandung dalam
surah Ali-Imran: 190. Namun, berbeda ketika ia memilih jalan fujur
untuk jiwanya, maka ia akan membiarkan akalnya mengikuti jalan sesat, hingga
muncullah pemikiran-pemikiran yang berseberangan dengan penciptanya yaitu Allah
SWT.
Dalam Al-qur’an sudah dijelaskan mengenai
Rotasi Bumi, Matahari dan Bulan. Namun masih banyak orang yang mengingkari
al-qur’an dengan mencari kesalahan di dalam Al-qur’an. Menurut buku Sistem tata
surya terdiri dari Matahari, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus,
Uranus, Neptunus. Seperti gambar di bawah ini :
Bumi
adalah tempat tinggal bagi semua makhluk hidup yang menghuninya. Tapi apakah hanya di Bumi
saja ada makhluk hidup? Ataukah di planet lain pun ada? Dan Apakah Allah hanya
menciptakan planet sebagai hiasan saja? Kita tentu belum bisa memastikan apakah
di planet lain ada makhluk hidup seperti di Bumi. Tetapi kita bisa menjawab
kenapa Allah menciptakan planet lain yang mendampingi Bumi. Planet lain bukan
hanya sebagai hiasan saja tetapi Allah memiliki maksud lain yang pastinya
memiliki kebaikan bagi makhluknya.
Dalam
Al-qur’an Allah telah menerangkan tentang hubungan antara bumi, matahari, dan
bulan. Yaitu dalam surah yasin ayat 37 - 40 yang memiliki arti " Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang
besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka
dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan,(37) dan matahari berjalan di
tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui.(38) Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga
(setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk
tandan yang tua.(39) Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam
pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya".
Ilustrasi. Kredit:
Playbuzz
Wassalamua’alaikum Wr. Wb.
Anonim. 2013."Taqwa vs Fujur".
https://www.facebook.com/rumahfiqih/posts/606373659420525
Wahyudi. 2014. "Fujur Dan Taqwa Menurut Mutakalimun".
sangat bermanfaat
BalasHapusterimakasih, sangat membantu
BalasHapus